Selasa, 12 Agustus 2008

FAPETRIK pecahkan rekor MURI sate kelinci terbanyak

Rangkaian East Java Flora Festival dan Fauna Fair (EJFF) 2008, diakhiri dengan penganugerahan piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri). Untuk kali pertama di UMM, Fakultas Peternakan-Perikanan (Fapetrik) berhasil meraih piagam Muri ke 3.295.

Fapetrik merupakan pemegang rekor kategori pemrakarsa dan penyelenggara bakar sate kelinci terbanyak pada waktu dan tempat yang sama. Sesuai rencana, ada 25.000 tusuk sate yang akan dibakar. Namun, pada pelaksanaannya Fapetrik dapat memecahkan rekor dengan 24.510 tusuk.

Acara digelar Rabu siang lalu (6/8) di helipad, melibatkan sekitar 1.000 gabungan siswa SMA se-Malang raya dan mahasiswa UMM. Dalam kesempatan itu, dilakukan pula Launching Program Akademik Praktek Usaha Profesi (PUP) Peternakan/Perikanan dan Implementasi Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk Sosialisasi Potensi Ternak dan Keunggulan Daging Kelinci.

"Daging kelinci lebih baik dari daging lainnya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kelinci hanya mengandung lemak 8%. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan ayam 12 %, sapi 24%, domba 14 % dan babi 21 %. Juga, kadar kolesterol hanya sekitar 164 mg/100 gram daging, sedangkan ternak lainnya berkisar 220-250 mg/100gram daging, ini tentu sesuai untuk mencegah gangguan jantung. Kandungan protein kelinci juga baik untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan karena mencapai 21 % sementara ternak lain hanya 17-20 %," ujar Dekan Fapetrik, Dr Ir Herwintono, MS.

Manajer Muri, Sri Widayati menjelaskan bahwa pemegang rekor Muri sebelumnya untuk kategori pembakaran sate terbanyak dari Balikpapan-Kaltim dengan jumlah 21.100 tusuk sate. "UMM berhasil melebihi jumlah peraih rekor Muri sebelumnya. Selain itu, pembakaran sate kelinci di UMM ini terbilang unik, karena hanya menggunakan daging kelinci dan melibatkan siswa SMA se-Malang," ujar Sri.

Setelah dilakukan penghitungan oleh Manajer Muri, jumlah yang diperoleh hanya 19.250 tusuk sate. Jumlah itu tidak sesuai dengan target panitia memecahkan 25.000 tusuk. Ketika dikonfirmasikan kepada Dekan Fapetrik hal tersebut terjadi karena sebelum dilakukan penghitungan, tusuk sate dibagikan lebih dulu kepada peserta. "Kemungkinan yang terjadi adalah beberapa sate sudah dimakan oleh peserta," tegas Herwintono. Pada tahap kedua, diperoleh jumlah total 24.510 tusuk. Selain menganugerahkan rekor Muri kepada Fapetrik sebagai penyelenggara, Muri juga berencana menganugerahkan rekor pemberian pakan ternak dengan konsentrat kepada Dosen Fapetrik, Muhammad Sobri.(fer)

Tidak ada komentar: